Atmosfer dapat ditinjau sebagai lapisan gas sangat tebal yang menyelimuti bumi dari permukaan dan meluas ke atas dengan densitas (massa jenis) terus menerus menjadi kecil. Bila kita melihat atmosfer dari permukaan bumi, dia nampak sangat tebal. Akan tetapi ketika dibandingkan dengan ketebalan (jari-jari) bumi padat, atmosfer adalah lapisan yang sangat dangkal.
Atmosfer dipengaruhi oleh gaya tarik bumi yaitu gravitasi (gravity), sehingga atmosfer semakin tipis jika menjauhi permukaan bumi sampai pada akhirnya tidak dapat lagi dibedakan dari gas planet lain. Batas bawah atmosfer adalah permukaan bumi, namun tidak ada batas atas yang dapat didefinisikan, tetapi rumbai-rumbai bumi (fringe of the earth) yang mencapai ketinggian sekiatr 1000 km dapat dianggap sebagai puncak atmosfer bumi.
![]() |
Atmosfer adalah lapisan yang tipis dibandingkan dengan ketebalan jari-jari bumi padat |
Setiap orang yang menaiki gunung yang tinggi atau mendengarkan pilot tentang temperatur di luar pesawat mengetahui bahwa temperatur udara biasanya turun dengan kenaikan ketinggian. Apakah temperatur terus turun dari permukaan hingga puncak atmosfer? Jawabannya tidak. Temperatur kenyataanya berfluktuasi dengan kenaikan jarak vertikal dari permukaan bumi.
Berdasarkan distribusi temperatur vertikal, lapisan atmosfer mulai dari permukaan ke atas dibagi menjadi troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer, masing-masing lapisan merupakan bulatan-bulatan yang konsentris terhadap pusat bumi. Puncak dari masing-masing lapisan disebut tropopause, stratopause, mesopause dan tidak ada batas nyata pada lapisan termosfer. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
![]() |
Lapisan atmosfer berdasarkan profil temperatur |
1. Troposfer
Lapisan dasar dimana kita tinggal dinamakan troposfer. Istilah troposfer diturunkan dari bahasa Yunani (tropo : berubah, dan sphaira : bulatan atau lapisan) adalah lapisan yang berubah-ubah. Gejala cuaca, misalnya awan, hujan, badai guntur dan sebagainya terjadi pada lapisan troposfer. Akibat adanya pencampuran vertikal yang kuat dan curah hujan, maka waktu tinggal rerata aerosol dalam troposfer agak pendek, berkisar dari beberapa hari sampai minggu.
![]() |
Lapisan troposfer |
Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah dengan ketebalan lapisan rerata 10 km. Di atas equator puncak troposfer (tropopause) mencapai sekitar 18 km (paling tinggi), sedangkan di atas kutub hanya 6 km (paling rendah). Sumber utama energi atmosfer adalah radiasi yang dipancarkan dari permukaan bumi. Di troposfer makin jauh dari permukaan bumi, temperaturnya makin rendah. Perubahan temperatur vertikal di troposfer dikenal sebagai environmental lapse rate (ELR). ELR merupakan angka yang berubah, tetapi harga rata-ratanya adalah 6,5oC per km (3,5o per 1000 feet). Rata-rata ELR sebesar 6,5oC per km dinamakan normal lapse rate.
2. Stratosfer
Di atas troposfer adalah stratosfer. Stratosfer (strata : lapisan, dan saphira : bulatan) artinya bulatan (lapisan) yang berlapis, karena pada lapisan stratosfer terdapat juga lapisan ozon. Stratosfer berada pada ketinggian antara 10 dan 50 km.
Disini, temperatur mula-mula tetap, kemudian secara perlahan naik hingga ketinggian sekitar 50 km (30 mil). Stratosfer ditandai oleh susut temperatur negatif atau kenaikan temperatur terhadap ketinggian (inversi temperatur), disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap radiasi ultra violet berenergi tinggi dari matahari. Bagian puncak stratosfer adalah stratopause yang terletak pada ketinggian sekitar 50 km dengan temperatur berorde 0oC.
3. Mesosfer
Mesosfer (meso : tengah, saphira : bulatan) artinya lapisan gas bagian tengah yang menyelubungi bulatan bumi. Mesosfer terletak di atas stratopause dari ketinggian 50 sampai 80 km, yang ditandai dengan penurunan temperatur terhadap ketinggian hingga nilai terendah dari atmosfer.
Puncak mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu lapisan yang mempunyai temperatur paling rendah di atmosfer, sekitar -100oC.
4. Termosfer
Termosfer (termo : panas, dan saphira : bulatan) artinya lapisan panas yang menyelubungi bulatan pada ketinggian 80 km.
Tidak ada batas atas yang nyata pada termosfer (tidak ada termopause) karena atmosfer secara perlahan bergabung dengan ruang hampa.
Sumber :
Tjasyono, B.H.K. 2009. Meteorologi Indonesia I : Karakteristik dan Sirkulasi Atmosfer. BMKG, Jakarta.
Bahan Ajar Diklat Akademi Meteorologi dan Geofisika. Meteorologi Umum. Hery Haryanto.
Di atas troposfer adalah stratosfer. Stratosfer (strata : lapisan, dan saphira : bulatan) artinya bulatan (lapisan) yang berlapis, karena pada lapisan stratosfer terdapat juga lapisan ozon. Stratosfer berada pada ketinggian antara 10 dan 50 km.
![]() |
Lapisan stratosfer |
3. Mesosfer
Mesosfer (meso : tengah, saphira : bulatan) artinya lapisan gas bagian tengah yang menyelubungi bulatan bumi. Mesosfer terletak di atas stratopause dari ketinggian 50 sampai 80 km, yang ditandai dengan penurunan temperatur terhadap ketinggian hingga nilai terendah dari atmosfer.
![]() |
Lapisan mesosfer |
4. Termosfer
Termosfer (termo : panas, dan saphira : bulatan) artinya lapisan panas yang menyelubungi bulatan pada ketinggian 80 km.
![]() |
Lapisan Termosfer |
Hanya sekitar 0,1% dari atmosfer terletak di atas stratosfer, dan mayoritas utama dari kuantitas yang sangat kecil tersebut terdapat di mesosfer. Ini artinya bahwa udara di termosfer mewakili hanya bagian kecil dari massa atmosfer kita. Temperatur naik di termosfer karena penyerapan gelombang sangat pendek dari radiasi matahari energi tinggi oleh atom tunggal dari okseigen dan nitrogen.
![]() |
Tidak ada batas atas yang nyata pada lapisan termosfer |
Tjasyono, B.H.K. 2009. Meteorologi Indonesia I : Karakteristik dan Sirkulasi Atmosfer. BMKG, Jakarta.
Bahan Ajar Diklat Akademi Meteorologi dan Geofisika. Meteorologi Umum. Hery Haryanto.